BAB 7
PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF
SOSIAL
A. APA ITU PEMBELAJARAN?
Proses belajar atau pembelajaran
adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Ketika orang ditanya apa fungsi
sekolah itu, mereka biasanya akan menjawab “membantu murid untuk belajar.
Apa yang Disebut Belajar dan yang
Bukan
Pembelajaran
(learning) dapat didefenisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku,
pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang diperoleh dari pengalaman. Tidak
semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa
kemampuan ̶ kemampuan itu ada sejak lahir, tidak dipelajari. Tetapi kebanyakan
perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja.
Cakupan pembelajaran itu cukup luas.
Pembelajaran melibatkan perlilaku akademik dan non akademik. Pembelajaran
berlangsung disekolah dan dimana saja di seputar dunia anak.
Pendekatan untuk Pembelajaran
Telah
ada pandangan tentang pendekatan untuk pembelajaran. Diantaranya adalah
pendekatan kognitif dan behavioral.
Behavioral. Pendekatan
pembelajaran pertama yang kita diskusikan pada bagian pertama bab ini adalah
behavioral. Behaviorisme adalah
pandangan yang menyatakan bahwa perlaku harus dijelaskan melalui pengalaman
yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Menurut kaum behavioris,
perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan kita bisa dilihat secara
langsung. Proses mental didefenisikan
oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak
bisa dilihat oleh orang lain.
Pengkondisian
klasik dan operan yang merupakan dua pandangan behaioral yang akan segera kita
diskusikan, menganut pandangan ini. Kedua pandangan ini menekan pembelajaran asosiatif (associative
learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian yang saling
terkait (associated).
Kognitif. Psikologi
semakin cenderung ke pandangan kognitif selama dekade terakhir abad ke-20 dan
penekanan kognitif terus berlanjut sampai sekarang. Ada 4 pendekatan kognitif,
kognitif sosial, pemrosesan informasi, konstruktivis kognitif, dan
konstruktivis sosial.
B. PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK
PEMBELAJARAN
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian
klasik adalah pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau
mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisin klastik stimulus netral
diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kapasitas untuk
mengeluarkan respon yang sama.
Cara
kerja pengkondisian klasik :
Unconditioned
Stimulus (US) adalah sebuah stimulus
yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih
dahulu.
Unconditioned
Response (UR) adalah respons yang tidak
dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US.
Conditioned
Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan
conditioned response setelah
diasosiasikan dengan US.
Conditioned
Response (CR) adalah response yang dipelajari, yakni response terhadap stimulus
yang terkondisikan yag muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian
operan adalah sebentuk pebelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Penguatan (reinforcement) adalah
konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Hukuman (punishment) adalah konsekuensi
menurunkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Penguatan
boleh menjadi kompleks. Penguatan berarti memperkuat. Penguatan positif, frekuensi response meningkat karena diikuti
dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Penguatan negatif, frekuensi response meningkat karena diikuti
dengan penghilangan stimulus yang merugikan.
C. ANALISIS PERILAKU TERAPAN DALAM
PENDIDIKAN
Analisis
perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah
manusia.
Ada
3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan :
1.
Meningkatkan perilaku yang diinginkan
2.
Menggunakan dorongan (prompt)
3.
Pembentukan (shapping)
D. PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL UNTUK
PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori kognitif sosial menyatakan
bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran
penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi
murid-murid untuk meraih keberhasilan; faktor sosial mungkin mencakup
pengamatan murid terhadap perilaku orangtuanya.
Albert
Bandura mengembangkan model determinisme resiprokal yang terdiri dari tiga
faktor utama : perilaku, person/kognitif, dan lingkungan.
Pembelajaran Observasional
Pembelajaran
observasional juga dinamakan imitasi atau modeling, adalah pembelajaran yang
dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model pembelajaran observasional
kontemporer Bandura. Sejak eksperimen awalnya, Bandura
memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran
observasional. Proses itu adalah :
1.
Atensi
2.
Retensi
3.
Produksi
4.
Motivasi
Pendekatan Perilaku Kognitif dan
Regulasi Diri
Dalam
pendekatan perilaku kognitif, penekanannya
adalah untuk membuat murid-murid memonitor, mengelola, dan mengatur perilaku
mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melaui faktor eksternal.
Pembelajaran regulasi diri, adalah
memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk
mencapai suatu tujuan.
Mengevaluasi Pendekatan Kognitif
Sosial
Pendekatan
kognitif sosial telah memberi kontribusi penting untuk mendidik anak. Selain
mempertahankan aroma ilmiah, aroma ilmiah kaum behavioris dan menekankan pada
observasi yang cermat, pendekatan ini juga memperluas penekanan pembelajarannya
sampai ke faktor kognitif dan sosial.
Sumber
:
Santrock,
J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo
BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP
0 komentar:
Posting Komentar