Kamis, 08 Juni 2017


BAB 11
PENDAGOGI DAN ANDRAGOGI
Pengetahuan Ahli dan Pengetahuan Isi Pendagogis
            Pengetahuan ahli (expert knowledge) berarti pengetahuan yang unggul dalam isi atau materi dari suatu pelajaran atau disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan isi pendagogis (pedagogical content knowledge) adalah pengetahuan tentang cara mengajarkan disiplin tertentu secara efektif. Guru yang ahli tahu struktur disiplin ilmu dan pengetahuan ini memberi mereka kemampuan untuk menciptakan peta kognitif yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk mendidik murid.
Model Membaca Developmental
·         Tahap 0, dari kelahiran sampai grade 1. Anak menguasai beberapa prasyarat untuk membaca.
·         Tahap 1, di grade 1 dan 2, banyak anak mulai belajar membaca. Pada tahap ini, mereka juga mampu menguasai nama dan suara huruf.
·         Tahap 2. Di grade 2 dan 3, anak makin lancar dalam membaca. Akan tetapi, pada tahap ini, membaca masih belum banyak digunakan untuk belajar.
·         Tahap 3. Di grade 4 sampai 8, anak makin mampu mendapatkan informasi dari bacaannya.
·         Tahap 4. Di sekolah menengah atas, banyak murid yang telah menjadi pembaca yang kompeten.
Pendekatan untuk Membaca
            Membaca (reading) adalah kemampuan untuk memahami diskursus tertulis. Membaca membutuhkan penguasaan aturan dasar dalam fonologi, morfologi, sintaksis,  dan semantik.
·         Pendekatan fonetik-dan-keahlian-dasar. Pendekatan ini menggunakan pengajaran phonemic awareness (membagi dan mengolah suara dalam kata) dan phonics (mempelajari bahwa suara diwakili oleh huruf yang dapat dipadukan untuk membentuk kata).
·         Pendekatan bahasa-keseluruhan. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa instruksi membaca harus paralel dengan pembelajaran bahasa alamiah anak.
Pendekatan Kognitif
            Pendekatan kognitif untuk membaca lebih menekankan pada decoding dan pemahaman kata, penyusunan makna, dan pengembangan strategi pembaca ahli.
Decoding dan Pemahaman Kata. Pendekatan kognitif menekankan pada proses decoding (penguraian) dan pemahaman kata. Dalam hal ini yang penting adalah keahlian metakognitif dan keotomtisan pemrosesan informasi.
Berikut ini beberapa strategi metakognitif yang digunakan guru untuk membantu murid meningkatkan kemampuan membaca mereka.
·         Mengulas teks sebelum membaca.
·         Mencari informasi penting saat membaca dan memberi lebih banyak perhatian pada informasi penting itu ketimbang informasi lainnya.
·         Berusaha menentukan makna kata yang asing.
·         Memonitor pemahaman atas teks.
·         Memahami hubungan antar bagian teks.
·         Mengetahui kapan Anda perlu mundur dan membaca ulang suatu bagian.
·         Menyesuaikan kecepatan membaca sesuai dengan tingkat kesulitan materi.
Menyusun Makna. Pembaca secara aktif mengkonstruksi makna ini dengan menggunakan pengetahuan yang sudah mereka punya dan dengan pengetahuan tetang kata dan bagaimana kata-kata itu dihubungkan.
Mengembangkan Strategi Membaca Ahli. Dalam pendekatan kognitif, periset berusaha tidak memfokuskan pada apakah satu pendekatan pengajaran, seperti bahasa-keseluruhan, lebih baik ketimbang pendekatan lain, seperti phonics.
Pendekatan Konstruktivis Sosial
Dua asumsi konstruktivis sosial tentang membaca adalah :
1.      Bahwa konteks sosial memainkan peran penting dalam proses belajar membaca.
2.      Pembaca yang berpengetahuan luas dalam kultur dapat membantu pembaca yang kurang berpengetahuan dalam proses belajar membaca mereka.
Pengajaran Respirokal. Pengajaran respirokal dimana murid bergantian memimpin diskusi kelompok kecil. Pengajaran respirokal juga dapat melibatkan guru dan murid.
Klub Buku. Klub buku adalah pembelajaran bersama teman sebaya (peer learning) dan menggunakan diskusi atas literatur yang dipandu oleh murid.
Koneksi Sekolah/ Keluarga/ Komunitas. Dari perspektif konstruktivis sosial, sekolah bukan hanya satu-satunya konteks sosiokultural yang penting dalam pelajaran membaca. Keluarga dan komunitas juga penting.
Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagau "Suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar". Kata andragogi pertama kali digunakan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep dasar teori pendidikan Plato. Meskipun demikian, Kapp tetap membedakan antara pengertian "Social-pedagogy" yang menyiratkan arti pendidikan orang dewasa, dengan andragogi. Dalam rumusan Kapp, "Social-pedagogy" lebih merupakan proses pendidikan pemulihan (remedial) bagi orang dewasa yang cacat. Adapun andragogi, justru lebih merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa, cacat atau tidak cacat secara berkelanjutan.

Sumber :
Santrock, J.W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo BS. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

0 komentar:

Posting Komentar

 

Winika's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates